Kalau kamu sudah pernah berkenalan atau bersinggungan dengan dunia fotografi, kamu pasti paham kalau dalam hal yang satu ini bukan hanya objek yang dipentingkan. Namun, bagaimana cara kamu memotret atau angle juga merupakan hal yang sangat krusial. Foto yang memiliki komposisi buruk dapat membuat objek yang luar biasa terlihat biasa-biasa saja, atau bahkan sebaliknya. Objek yang biasa-biasa saja, justru akan nampak istimewa dengan komposisi yang baik dan seimbang. Biar foto-fotomu makin cetar dan membahana, serta followermu makin nambah banyak sebanyak-banyaknya di dunia instagram sana, coba deh praktikin teknik komposisi fotografi berikut ini. Simak pelan-pelan ya…
1. Dalam dunia fotografi ada istilah rules of thirds. Tarik garis imajiner yang membagi foto jadi sembilan bagian sama besar. Fotomu pun jadi keren seketika, tanpa kamu sadar
Tempatkan objek utama di persimpangan garis-garisnya. Percayalah bahwa aturan ini benar-benar keren dan sudah teruji, walau sejatinya tak ada hukum yang mewajibkanmu harus selalu menerapkannya di semua foto. Aturan komposisi ini seakan menjadi pondasi bagi keseimbangan elemen foto, sehingga secara keseluruhan foto nampak lebih enak dilihat. Sekali lagi, prinsip ini tak mutlak dan wajib kamu jalani, tapi untuk menjadi kreatif, kamu harus tahu dulu segala aturannnya baru bisa mendobraknya. Sepakat?
2. Hiaslah frame di dalam frame. Komposisi framing namanya, jangan biarkan ruang kosong mendominasi fotomu
Sebelum dibingkai betulan, kamu bisa membingkai dulu foto dengan elemen frame di pinggirnya. Jadi, obyek utama fotomu atau biasa disebut point of interest (POI) itu kamu tempatkan dalam posisi yang sedemikian rupa, sehingga dikelilingi elemen-elemen lain di dalam foto. Teknik yang satu ini bisa dicapai, salah satunya dengan menempatkan elemen foto yang jaraknya dekat dengan kamera sebagai latar depan (foreground) yang mengelilingi POI tadi. Dengan komposisi framing, kamu bisa menambah kesan dimensi dalam foto karena ada lapisan yang dibentuk antara frame dengan POI, sehingga secara visual akan lebih menarik.
3. Kamu bisa coba juga menggunakan leading lines. “Garis” yang kamu buat bisa mengarahkan pandangan mata menuju objek utama
Para fotografer percaya, leading line dan kurva-s selalu menyenangkan dilihat. Garis terbukti mampu menguatkan komposisi dalam fotografi. Carilah garis yang bisa mengantarkan subjek menuju pelaminan objek utama. Foto dengan komposisi buruk hanya akan membingungkan mata, karena tak memiliki tujuan ke mana harus melihat atau fokus mana yang ditonjolkan. Dan disinilah garis berguna untuk mengarahkan pandang menuju objek utama. Garis begitu bermanfaat untuk membangun perspektif, menegaskan kesan tiga dimensi serta memandu mata untuk menonjolkan fokus utama. Kamu bisa menggunakan garis lurus atau melengkung berupa dinding, jalan, pagar, aliran air atau apapun yang menurutmu sesuai. Kamu bisa memadukan teknik ini dengan rule of third dan kemudian meletakkan objek pada bagian tengah.
4. Garis diagonal pun penting untuk membentuk komposisi yang epic pada fotomu. Pelajari perihal garis horizontal dan vertikal yang akan memberi kesan berbeda
Yang satu ini merupakan aturan komposisi fotografi yang mungkin jarang diketahui oleh pemula. Garis horizontal akan menimbulkan kesan tenang, sedangkan garis vertikal mampu menimbulkan kesan permanen dan penyetabil. Nah, kalau kamu ingin menambah variasi dan kesan dramatis, sangat disarankan untuk menggunakan garis diagonal. Garis ini bisa berupa benda apapun yang berbentuk diagonal. Kamu dapat menggunakan teknik dutch tilt, yakni dengan cara memiringkan kamera pada satu sisi sehingga subjek yang tadinya vertikal atau horizontal terlihat diagonal. Gunakan low angle shot agar gambarmu makin dramatis.
5. Tajamkan mata untuk mengenali pola dari obyek fotomu. Entah pola yang berulang ataupun pola simetri, semua bisa kamu manfaatkan
Setelah kamu menemukan garis dan bentuk, harusnya kamu bisa menemukan polanya juga. Repetisi bentuk dan garis yang tercipta menjadi pola itu bisa jadi magnet yang begitu menarik dilihat, apalagi kalau bisa simetri. Pola sendiri merupakan perulangan bentuk, garis, warna, benda, atau objek apapun. Bisa jadi formatnya teratur ataupun tak teratur. Kalau kamu jeli memanfaatkan perulangan ini dalam sebuah foto, hasilnya bukan saja indah, namun juga memiliki daya tarik kuat bagi siapapun yang melihat. Yakin nggak mau buat dia terpikat?
6. Penuhi seluruh frame dengan obyek utama. Percaya atau enggak, kadang foto yang kuat kesannya ialah foto yang tanpa background sama sekali lho~
Poinnya, jangan sia-siakan sisa tempat di dalam foto kamu. Kalau bagian kosong itu memang kosong, dalam artian nggak mendukung konteks foto, akan lebih baik kalau kamu crop atau zoom foto agar objek utama mengisi frame. Pertama kali melihat obyek apapun, mungkin kamu akan bingung, terkait sebesar apa kamu perlu merekamnya dalam frame dan zoom in seperti apa yang pas. Yang perlu kamu tahu adalah, meninggalkan terlalu banyak ruang kosong adalah kesalahan komposisi yang sangat lazim dilakukan. Objek fotomu akan telrihat lebih kecil dari sebenarnya dan dapat membingungkan pandangan karena fokus yang kurang sesuai.
7. Terakhir, bermainlah dengan kreatifitas warna, berkreasilah dengan susunan kombinasi warna yang keren
Cobalah bermain dengan kombinasi warna primer (merah-hijau-biru) yang menggugah rasa kontras. Misalnya, di sebuah objek foto yang didominasi warna hijau kamu berhasil menemukan elemen lain dengan warna merah, sehingga menyeruak di mata. Kamu kudu percaya, warna memegang peranan yang penting dalam seni visual apapun, termasuk seni fotografi. Warna-warna primer yang tajam sanggup menarik perhatian mata, terlebih bila dipadukan dengan warna complement atau pelengkap, dan mampu menjadi titik fokus yang menarik. Kalau misal kamu menemukan warna-warna yang tajam, kamu bisa menyiasatinya dengan menyertakan background yang berwarna monokrom. Kapan kamu coba?
Sumber : hipwee.com
Leave A Comment