Hampir pasti seluruh pengguna ponsel di dunia ini akan memperhatikan fitur kamera yang tertanam di ponsel tersebut sebelum benar – benar menjatuhan pilihannya. Mengingat di era tehnologi informasi ini, sangat mubazir jika kita membeli handphone dengan tidak memikirkan kualitas kamera di dalamnya. Para produsen handphone pun sadar akan kebutuhan konsumen, sehingga jika kita melihat fenomena nya mereka berlomba – lomba untuk menciptakan tehnologi secanggih – canggihnya kamera pada ponsel. Yang terbaru 5 kamera tertancap di dalam satu ponsel, dengan menjanjikan pengalaman hasil memotret layaknya profesional, tidak hanya itu keluaran terbaru pun muncul kamera dengan tehnologi 48 megapiksel yang jika di sejajarkan dengan kamera DSLR, sudah layak untuk di gunakan membuat film layar lebar.
Memotret dari ponsel memang menjadi sebuah kebiasaan yang lumrah dan menjadi penting saat ini, karena apapun kepentingannya dapat di abadikan secara real time. Namun tidak banyak pengguna ponsel yang mau menggunakan kamera ponsel nya dalam mode merekam video. Mari kita lihat isi gallery ponsel kita, bisa di perkirakan mayoritas yang tersimpan berupa file foto daripada file video. Jika melihat dari manfaat dan kegunaan, video tentu saja dapat merekam lebih detail dan nyata, secara fungsi bisa lebih bermanfaat.
Memilih mengabadikan moment dengan mode foto atau video bukan soal manfaat atau fungsi. Bisa di pastikan ini murni hasil akhir tujuan si pengguna, Jika ingin hasil yang terlihat profesional, mengolah video untuk menjadi bagus dan nyaman di tonton itu perlu proses. Mulai dari angle kamera, proses perekaman cut to cut, pemilihan audio, sampai dengan pengolahan gambar atau editing. Dan untuk mengolah data pada ponsel membutuhkan memory yang besar. Menggunakan foto tidak perlu sedemikian detail dalam proses produksi, cukup jepret dari berbagai angle sesuai keinginan, bisa langsung masuk proses editing yang sangat mudah penggunaanya di aplikasi ponsel. Jika tujuan akhirnya hanya menunjukan hasil yang cepat tanpa proses yang sedemikian repot, menggunakan mode foto atau video dilihat dari tujuan. Jika ingin detail objek nya video tentu saja jadi pilihan, jika ingin hanya sekedar menunjukkan mode foto lebih cepat dan tidak memerlukan banyak memory.
Mode Video pada ponsel memang disediakan tapi pemanfaatannya masih kalah jauh dibandingkan mode foto, selain membutuhkan proses yang lebih rumit dalam pengolahannya, membuat video dari ponsel juga membutuhkan peralatan pendukung yang cukup merepotkan. Namun yakin atau tidak suatu saat nanti pengguna ponsel lambat laun akan terlatih untuk lebih memilih mode video daripada mode foto. Atau setidaknya jumlah isi gallerynya seimbang antara file foto maupun video. Kita tunggu saja, produsen ponsel apakah akan memberikan tehnologi kemudahan bagi videographer, kita lihat saja nanti.
Elang Baskoro – Cakrawala Creative
Leave A Comment